SIMALUNGUN, Eksisnews.com - Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara, Musa Rajekshah menyebutkan kehadiran Persulukan Serambi Babussalam Simalungun telah membawa pengaruh damai bagi masyarakat di sekitar, maupun contoh tauladan Keislaman. Hal tersebut disampaikan saat Peringatan Haul ke-9 Tuan Guru Syekh Abdurrahman Rajagukguk, Minggu (4/11), di Desa (Nagori) Jawa Tongah, Kecamatan Hatonduan, Simalungun.
Hadir dalam peringatan tersebut Wakil Bupati Simalungun Amran Sinaga, Bupati Labura Kharuddinsyah Sitorus, Rektor UIN Sumut Prof Saidurrahman, Plt Kakanwil Kemenag Sumut Tengku Darmansah serta sejumlah tokoh masyarakat dan pemuka agama. Kehadiran Wagub pun disambut hangat pimpinan Persulukan Serambi Babussalam Tuan Guru Dr Ahmad Sabban El-Rahmaniy Rajagukguk bersama seribuan jamaah dari berbagai daerah di Sumut.
Dalam sambutannya, Wagub Musa Rajekshah meminta doa dari masyarakat dan jamaah agar kepemimpinan di Pemprov Sumut bisa berjalan baik dan penuh silaturahim. Sebab, katanya, apapun yang dilakukan harus ikhlas karena mengharap ridho Allah SWT. Dengan begitu, kehadiran mereka di tengah masyarakat juga merupakan ketentuan Sang Khalik.
"Tentu kita ingin kehadiran pondok Persulukan Serambi Babussalam ini dapat menyebarkan kedamaian dan ketentraman bagi masyarakat sekitarnya maupun Sumut. Apalagi kita sebagai muslim, Agama Islam itu adalah Rahmatan Lil Alamin (rahmat bagi seluruh alam). Karena itu, doakan kami bisa terus bersilaturahmi bersama," ujar Musa Rajekshah.
Dalam peringatan itu, Wagub juga meresmikan renovasi Masjid Syekh Abdurrahman Rajagukguk serta Gedung Persulukan H Buyung di komplek tersebut. Dirinya pun menyempatkan diri berziarah ke Makam Syekh yang dipanggil dengan Tuan Guru Batak itu.
Mengapresiasi kehadiran Wagub Musa Rajekshah, Pimpinan Persulukan Serambi Babussalam Simalungun Tuan Guru Syekh Dr Ahmad Sabban El-Rahmaniy Rajagukguk menyampaikan bahwa peringatan Haul ke-9 ini adalah untuk mengenang ketauladanan dan religiusitas Tuan Guru Batak. Dirinya pun menyampaikan silsilah keluarga hingga para guru yang pernah menjadi tempat belajar Almarhum, termasuk Tuan Guru Besilam.
"Jadi perguruan ini sanadnya jelas, bersambung seperti mata rantai. Jika yang satu bergerak, semua ikut bergerak. Jika satu berdoa, maka semua ikut berdoa," kata anak dari Tuan Guru Batak ini.
Dirinya juga mengungkapkan bahwa dibukanya perguruan ini di Simalungun, berada di antara masyarakat Non Muslim. Bahkan diapit dua gereja. Namun keadaan Desa (Nagori) Jawa Tongah, Kecamatan Hatonduan, aman dan tenteram. Sebab katanya, sikap melayani semua orang dicontohkan Almarhum semasa hidupnya. Sebagaimana ketauladanan Rasulullah Muhammad SAW.
"Kita harus menjadi pelita di kehidupan. Jadi kalau ada orang yang taat agama tetapi benci dengan orang beragama lain, perlu dipertanyakan ketaatannya," sebut Tuan Guru Syekh Sabban Rajagukguk yang sebelumnya juga memasangkan kain sorban kepada Wagub Musa Rajekshah sebagai tanda penghormatan kepada pemimpin.(E2)
Tidak ada komentar: