"Kami memastikan Desa Buluh Awar di Kecamatan Sibolangit sudah berlistrik sejak 14 Desember 2017," ungkap General Manager PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara, Feby Joko Priharto, Kamis (1/11/2018) menjawab kabar terkait desa tersebut dikatakan belum dialiri listrik PLN sejak zaman kemerdekaan sampai sekarang.
Setelah jaringan listrik PLN masuk ke desa tersebut, lanjut dia, sudah ada beberapa masyarakat yang menjadi pelanggan. Namun dari catatan PLN, baru terdapat 45 pelanggan dari setidaknya 150 KK yang bermukim di sana."Bila di sana ada 150 KK dan yang sudah berlangganan listrik PLN hanya 45, berarti baru 30 persen," ujarnya.
PLN menurut dia cukup mengenal daerah tersebut, yang mana Desa Buluh Awar terdiri dari tiga dusun dan seluruhnya sudah memiliki jaringan listrik.Karena itu, bila dibandingkan antara jumlah KK dengan jaringan listrik yang tersedia, masih banyak masyarakat belum menjadi pelanggan."Banyak masyarakat yang menggunakan listrik dari mesin kincir air," sambungnya.
Mesin pembangkit kincir air tersebut katanya merupakan bantuan dari Bank Dunia yang beroperasi mulai 2006 dan saat ini dikelola oleh masyarakat. Bagi PLN, kondisi itu perlu penelitian lebih lanjut bagaimana sebenarnya kemampuan ekonomi masyarakat sehingga masih lebih banyak yang belum memilih menjadi pelanggan listrik PLN.
Bila memang sebagian besar dari mereka terdiri dari keluarga tidak mampu, apakah Pemda setempat sudah mengusulkannya masuk dalam kategori keluarga pra-sejahtera.
Dengan begitu, mereka berhak mendapatkan subsidi dari kementerian terkait karena masuk di dalam data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K).(E2)
Tidak ada komentar: