MEDAN, Eksisnews.com - Komandan Kodim 0201/BS Kolonel Inf Yuda Rismansyah memimpin kegiatan silaturahmi bersama umat Islam di Aula Makodim 0201/BS Jalan Pengadilan Medan, Kamis (25/10). Terkait isu yang tengah menghangat saat ini, giat ini bertujuan menguatkan persatuan umat Islam dengan melawan segala bentuk provokasi.
Hadir dalam silaturahmi ini sekitar 80 ulama dan perwakilan ormas Islam dari MUI Medan, FPI Medan, Laskar FUI, KAMMI, MMI, PD Al-Washliyah, BKMI, LDII, PC NU, BKMT, Somasi Ulama, DPD BKPRMI yang berkedudukan di Kota Medan lalu GNPF Ulama Sumut serta sejumlah perwakilan pondok pesantren yaitu Pesantren Ar-Raudlatul Hasanah dan Pesantren Al-Kautsar.
Dandim 0201/BS Kolonel Inf Yuda Rismansyah menyampaikan, kegiatan ini merupakan upaya untuk menjaga dan menguatkan persatuan umat Islam khususnya di Medan. Salah satunya dengan upaya menghindari dan melawan segala bentuk provokasi yang terjadi di Indonesia. "Bersama ulama, untuk memperkuat silaturahmi dan menguatkan persatuan umat Islam agar terhindar dari provokasi dengan segala bentuk isu yang dapat mengancam persatuan," ujarnya.
Ia menilai, Islam di Kota Medan kuat yang ditandai dengan kerukunan yang terus terjaga walau dengan kemajemukan dengan banyaknya keragaman suku dan agama yang ada di dalam masyarakatnya. "Yang saya senangi di Kota Medan ini adalah Islamnya sudah kuat, sehingga di Kota Medan kerukunan terus terjaga," tukasnya.
Dijelaskannya, di zaman Rasulullah, media sosial belum ada sama sekali seperti sekarang, namun tetap saja aktivitas fitnah sudah ada di masa itu. "Apalagi di zaman penuh teknologi seperti sekarang ini. Tentunya potensi aktivitas fitnah semakin banyak sehingga bila kita tidak pandai-pandai menyaring informasi maka akan terjadi perpecahan di NKRI," tandasnya.
Disampaikannya, perjalanan para wali dan ulama terdahulu yang dengan susah payah dalam mendirikan NKRI. Hal ini yang ditandai perjalanan panjang terbentuknya organisasi Islam modern pertama di Indonesia yaitu Muhammadiyah dan disusul dengan Nahdlatul Ulama.
Dandim juga menceritakan tentang peran para ulama dan TNI dalam mempertahankan keutuhan NKRI dari para pemberontak yang ingin merubah ideologi Pancasila yang berpuluh tahun digunakan sebagai landasan bernegara dan ideologi bangsa. Ia juga menyampaikan selain provokasi dan isu SARA, juga terdapat masalah besar lain yang menjadi musuh negara.
"Permasalahan narkoba juga saat ini sangat mengkhawatirkan khususnya di Kota Medan. Ini bukan suatu hal yang biasa namun dapat merupakan setingan dari negara lain karena sejarah sudah membuktikan betapa suatu negara dapat hancur karena perang candu, peredaran narkoba yang saat ini merupakan salah satu dari bentuk perang proxy war," jelasnya.
Wakil Ketua MUI Kota Medan, Dr H Hasan Matsum, MAg dalam sambutannya menyampaikan, terima kasih kepada Kodim 0201/BS yang telah menyelenggarakan kegiatan ini sebagai tanda kesigapan dan renponsif atas isu-isu yang tengah hangat terjadi di Tanah Air. "Beberapa waktu yang lalu kita semua banyak yang tahu kejadian yang menimpa dunia Islam di Indonesia yaitu adanya pembakaran bendera bertuliskan kalimat tauhid oleh salah satu kelompok ormas Islam sendiri. Sangat kita sayangkan, mengapa bendera itu tidak disimpan saja, mengapa harus dibakar?," ujarnya.
Ia menilai, karena tindakan itulah yang memicu terjadinya banyak disharmoni dan ketidaknyamanan yang dirasakan umat Islam saat ini yang ditandai banyaknya aksi yang dilakukan kelompok masyarakat di beberapa daerah. "Yang paling kita sayangkan adalah mengapa harus dibakar, mengapa tidak disimpan saja. Hal itulah yang memicu terjadinya banyak ketidaknyamanan yang dirasakan umat Islam Indonesia," pungkasnya.
Dikatakannya, hal ini sangat disayangkan mengingat sejarah Indonesia, bahwa peran Islam melalui ulama-ulamanya yang bersatu menyusun kekuatan dan menyatukan rakyat untuk memerdekakan Indonesia.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan ramah tamah dan makan siang bersama. Menurut pantauan, kegiatan ini berjalan dengan tertib dan aman dan tetap mengusung nilai kekeluargaan dan persatuan umat demi keutuhan NKRI. (E2)
Tidak ada komentar: